Selasa, 31 Maret 2009

Pertanyaan Nyata

Sore ini, secangkir teh panas dan novel Candace Bushnell terbaru, “One Fifth Avenue” adalah pelarian dari migren yang menyerang sejak mengurus pajak akhir minggu ini. Jangan pertanyakan novelnya. Lari dari Chuck Palahniuk ke Candace Bushnell bukan hal yang patut dibanggakan, sama sekali. Sebut saja ini sebagai kegilaan sementara, sebuah cara untuk mengalihkan perhatian untuk tidak belanja, tergoda dengan banner besar di salah satu pertokoan besar di Selatan yang meneriakkan, SALE! Saya tidak berencana untuk membeli novel ini tetapi apa sih yang saya rencanakan dalam hidup saya? Nyaris tidak ada.

Itu dia. Saya tidak pernah merencanakan apa pun karena pada dasarnya saya tidak tahu apa yang saya inginkan. Hidup saya selama ini lebih kepada apa yang mereka bilang ‘mengikuti arus.’ Hasilnya, saya pun terombang-ambing dalam arus ketidakpastian.

Dan pertanyaan ini pun kembali menyerang melalui film yang saya tonton, “How To Lose Friends & Alienate People.” Yaitu pada saat Kirsten Dunst bertanya kepada Simon Pegg atas ‘keanehannya’, “What do you want?”. Bila bekerja di sebuah majalah High End adalah impiannya, mengapa ia terus mengacau.

Lalu tepat pada halaman 70 novel yang baru saya baca tadi, pertanyaan itu kembali muncul. Kali ini salah satu karakter, Mindy Gooch, wanita yang berambisi untuk menaklukkan New York, mendatangi psikiater yang menanyakan pertanyaan andalan itu, “What do you want, Mindy? If you could have anything, what would it be? Don’t think, just answer.” Seakan bertanya kepada saya.

Mungkin yang saya inginkan adalah bahagia dalam pekerjaan saya. Menurut seseorang yang cukup dekat, itu masih terlalu lebar, harus lebih spesifik. APA YANG SAYA MAU? Bukan hanya sepasang sepatu Melissa, tetapi harus sepasang sepatu Melissa Vivienne Westwood limited edition berwarna merah dengan detail cuff di bagian pergelangan. Cukup jelas tujuannya sehingga fokus dalam mencapainya dan… tidak salah sasaran.

Sebagai informasi, saya pun mengalami sakit perut yang sama dengan Rebecca Bloomwood dalam “Confession of A Shopaholic” saat tawaran itu jatuh ke pangkuannya. Beruntungnya dia langsung menyadari bahwa bukan itu yang ia mau. Di lain pihak, saya akan menghabiskan bertahun-tahun hidup saya seperti Fish dalam “The Rocker” yang selalu dihantui pertanyaan, “What if…” dan “If only…”.

Seperti dalam The Alchemist, kadang kita harus mengambil jalan memutar hanya untuk kembali ke tujuan. Mungkin ini yang sedang saya jalani. Sebuah jalan memutar yang akan berakhir pada jawaban dari pertanyaan itu.

Memang bukan jalan yang mudah, karena ‘harta karunnya’ tidak terletak di ujung jalan tetapi malah sepanjang jalan itu. Sebuah pekerjaan rumah lainnya untuk selalu membuka telinga, mata dan hati agar ‘harta karun’ itu tetap kita dapatkan.

Dan untuk pertanyaan tadi… Kakek Goku, Gohan, dalam Dragonball Revolution selalu mengatakan, “Always have faith for who you are.”

Saya tidak bisa membohongi diri sendiri dengan mengatakan saya bahagia di sini. Mungkin memang pada dasarnya saya adalah copywriter, tetapi untuk menemukannya saya harus kehilangannya dulu.

So what do I want? Saya ingin kembali ke dunia yang menyenangkan, tanpa kepalsuan, memegang brand yang saya cintai dan hidup bahagia selama bertahun-tahun di sana. Hingga tiba saatnya bagi saya untuk pergi lagi mencari harta karun lainnya…

image: juxxo via deviantart

Senin, 30 Maret 2009

Dragonball: Evolution

Rating:★★★
Category:Movies
Genre: Science Fiction & Fantasy
Apa ya?
Pokoknya tidak seburuk yang dibayangkan (Berarti bayangan gue parah banget!).
Menghibur (Ya haruslah).
Meski casting karakter mengecewakan.
Tapi Chow Yun Fat tidak.
Mungkin mengecewakan untuk beberapa penggemarnya, kenapa dia harus main di film kacangan ini.
Tapi produsernya Stephen Chow...
Tapi tidak ada yang tahu juga.
Seandainya mereka menggarapnya seperti Lord Of The Rings,
pasti lebih yahud.

Secara keseluruhan,
tidak rugi karena nonton di Blok M Square cuma Rp 15.000...

Antara Caleg dan Capres...

ada yang namanya Capeng alias calon pengangguran.

NAAAAAAHH...
Itulah saya, Temans... :)


Selamat mencontreng!

Minggu, 29 Maret 2009

Hari Istimewa Versi Saya Saja

Jalan-jalan tanpa arah. Mencari sesuatu yang menarik. Atau menemukan sesuatu yang baru. Jalan-jalan tanpa tujuan tertentu. Hanya mengikuti mood dan ke mana kaki ingin melangkah saja.

Tak perlu direncanakan. Tak perlu arah tujuan. Hanya teman seperjalanan dengan keinginan yang sama.

Berbekal kamera saku dan perbincangan tidak penting. Satu hari seakan enggan untuk diakhiri. Tapi bila saatnya hari berakhir, pikiran segar, ide-ide aneh (yang pada akhirnya tidak tereksekusi juga) serta foto-foto yang siap di upload di Facebook adalah oleh-olehnya.

Lebih sempurna bila dilakukan setelah sebulan penuh kepenatan dalam pekerjaan. Biasa disebut sebagai "Hari Melarikan Diri."

*Bersandar di kursi kantor yang keras sambil memikirkan kapan jadwal berikutnya...

Rabu, 25 Maret 2009

The Rocker

Rating:★★★★
Category:Movies
Genre: Comedy
"Oke. Satu lagi film gak penting yang isinya pasti bikin ketawa maksa..."

Baiklah, saatnya berhenti menghakimi sesuatu hanya dari kulit luarnya. Saya pikir ini adalah bualan Jack Black yang lain. Ternyata ini sama sekali bukan Jack Black.

Namanya Fish (Rainn Wilson). Drummer handal band metal, Vesuvius, beraliran KISS dkk, yang tiba-tiba aja ditendang keluar oleh anggota lainnya, hanya karena produser yang mau mengontrak mereka ingin memasukkan keponakannya yang konon juga seorang drummer.
Selama 20 tahun Fish luntang-luntung, diputusin pacar, dipecat kantor. Membawanya kembali ke rumah kakak perempuannya yang punya 2 anak, laki-laki ABG nerd dan perempuan yang annoying luar biasa.
Si ABG Nerd ini, Matt, adalah anggota satu band, A.D.D., yang mau main perdana di Prom Night. Ceritanya drummer mereka dihukum tidak boleh keluar rumah oleh ibunya, sehingga Matt harus memohon pamannya, Fish, untuk menggantikan posisi drummer.
Inilah kali pertama Fish bermain untuk band emo/alternatif/whatever milik keponakannya itu. Karena wajah vokalis yang kyut selain mahir mencipta lagu, band ini dengan mudah melesat. Setelah sebelumnya video latihan mereka, di mana sang paman berlatih tanpa celana, tersebar di YouTube, jejaring andalan untuk jadi terkenal.
Meskipun mereka terkenal karena "The Naked Drummer", tetapi lagu-lagunya lumayan untuk ukuran ABG...

Overall, lumayan untuk mengisi malam minggu daripada manyun... nyun nyun nyun...