Rabu, 20 Februari 2008

CLOVERFIELD

Rating:★★★★★
Category:Movies
Genre: Other
Film apaan tuh?
Sok misterius... nggak mau kasih tau media ceritanya apa. Para cast-nya juga disuruh janji buat nggak ngasih tau tentang ceritanya ke siapa pun. Jadinya bikin semua orang penasaran.
Begitu liat filmnya, berasa kaya salah masuk studio. Kok MTV Real World yah? Kayanya murahan banget, kameranya goyang-goyang persis kaya kita lagi ngerekam pake mini DV. Isinya cuma curhatan anak muda nggak penting. Farewell party etc.
Awalnya aja boring gitu.
Trus karena kameranya hand held, jadilah kameranya pontang-panting yang bikin gambarnya jadi nggak karu-karuan. Kadang kebalik, kadang kameranya geser sendiri waktu ditaro di lantai gedung yang miring. Kadang juga masuk ke mulut monsternya. Pusing deh pokoknya!
Oiya, ini film monster loh! Makin murahan kan? Standar laaah... Godzilla gitu deh. Katanya sih directornya BT liat Godzilla trus ngiri, pengen bikin film begitu juga. Monsternya juga nggak terlalu happening, Godzilla pake buntut gitu. Meski ternyata musuh utamanya bukan cuma monsternya, tapi juga kutu-kutu di badannya yang konon makan manusia.
Yah, biasa laah... ceritanya anak muda itu menyelamatkan diri dari serbuan monster yang ngancurin kota Manhattan. Gitu aja...


Kalo gue saranin, yang penasaran, nonton ajah.
Yang nggak penasaran...
NONTON JUGA LAAAAH!!
Nggak butuh waktu lama kok nontonnya, kurang lebih cuma 87 menit!

namanya juga breakthrough...

Senin, 18 Februari 2008

The Hunting Party

Rating:★★★★
Category:Movies
Genre: Documentary
Entah kenapa cover DVD-nya menjanjikan bahwa ini film bagus. Apalagi didukung aktor sekelas Richard Gere.

Berdasarkan artikel di majalah Esquire tentang perang di Bosnia, film ini bisa dibilang semi-dokumenter.
Sepasang wartawan perang andalan (Richard Gere dan Terrence Howard) sebuah News TV, melakukan perjalanan kembali ke daerah perang Bosnia untuk menangkap buronan perang yang konon sulit ditangkap oleh CIA atau badan intelegensia lainnya.
Motif Simon (Gere) sesungguhnya adalah balas dendam, sementara motif Duck (Howard) adalah membantu sahabat lamanya. Tetapi lebih dari itu, sifat dasar jurnalis mereka yang selalu ingin tahu, mendorong mereka untuk menemukan The Fox, buronan perang yang bertanggung jawab atas pembantaian warga Muslim di Bosnia. Entah kenapa badan intelegensia (CIA) tidak pernah bisa menangkapnya. Padahal gosipnya ia bersembunyi di hutan yang tidak jauh di luar Bosnia.

Dialognya sangat cerdas, mungkin karena film ini berdasarkan kisah nyata dan berdasarkan tulisan seorang jurnalis. Beberapa jurnalis pun muncul sebagai cameo di film ini.

Tadinya saya siap-siap kecewa melihat betapa mudahnya The Fox tertangkap oleh mereka. Dan mulai menyumpah bahwa Hollywood hanya membuat film dengan happy ending, seperti The Kingdom.
Tapi ternyata happy ending yang ada mereka twist lagi. Hasilnya tidak se-cheasy The Kingdom...

It's worth to watch. again. again. again.
and...
again.

JUMPER

Rating:★★★
Category:Movies
Genre: Action & Adventure
Jujur, trailernya sangat menarik. Membuat saya ingin segera menontonnya. Saya pikir, terobosan apalagi nih dari Hollywood.
Tapi, jujur, saya kecewa.
David (Hayden Christensen), si pemuda kutubuku yang menyukai cewek populer di sekolahnya, ternyata memiliki kemampuan untuk teleportasi. Ia menyadarinya saat berumur 15 tahun. Saat itu juga ia menyadari bahwa ia bisa ada di mana saja yang ia mau. Lalu ia pun memutuskan untuk pergi meninggalkan ayahnya yang membesarkannya seorang diri setelah ibunya meninggalkannya saat ia berumur 5 tahun.
Dengan kemampuannya, ia mendapat ide brillian untuk merampok bank. Masuk ke dalam lemari besi bank adalah hal yang mudah baginya. Maka, David pun jadi kaya mendadak dan sudah memiliki apartemen di New York saat ia berumur 23 tahun.
If there's a good cop, then there's a bad cop.
Standar lah... Ternyata ada sekelompok orang yang benci terhadap para 'Jumper' yang dianggap mengganggu keberadaannya. Mereka adalah Paladin. Obsesi mereka adalah membunuh dan menghabisi para 'Jumper'. Kenapa saya bilang 'para Jumper'? Karena ternyata bukan hanya David yang bisa teleportasi.

Lalu terjadilah aksi kejar-kejaran antara Jumper dan Paladin, yang terjadi di Jepang, Roma, Mesir, sebut sajalah di mana.

Jujur, para pembuat film ini berhasil pamer bahwa mereka bisa syuting di mana saja. Meski spesial efek dan ceritanya tergolong standar. Hanya mengandalkan si tampan Hayden buat cewek-cewek, si seksi Rachel Bilson buat cowok-cowok dan aktor kawakan Samuel L. Jackson, biar film ini berkesan lebih berbobot sehingga mereka yang berumur matang tertarik menontonnya.
Padahal...


Seharusnya saya bisa melihatnya dari posternya yang standar...