sudah penuhsudah saatnya dihapus
pesan-pesan di kepalaku
ganti dengan yang baru.
Minggu, 27 April 2008
Rabu, 23 April 2008
SLEUTH
| Rating: | ★★★★★ |
| Category: | Movies |
| Genre: | Mystery & Suspense |
sinistic. manipulative. sarcastic. satire. whatever you need to get you sit still, though it was only a conversation between 2 people with the same character.
yes, it was a remake of a movie with the same title in 1972. but it's a shame if you missed this one. especially every dialog details. the great part is that in the 1972 version also featured Michael Caine, but as the younger character (Milo Tindle, now played by Jude Law). in the 2007 version, he plays the older character (Andre Wyke). I think this movie really proves one as a remarkable actor.
directed by Kenneth Branagh, the movie opens with a young guy (Jude Law) drove a long way to a house by the hill. the camera angle was right at the top of the door. so you can only see Jude Law having a conversation with a voice. until the voice told him to come in.
then the 'war' has just begun.
I must say that the script is a very well done! I haven't watched the 1972 version, but I see no reason not to watch it...
the question is... who has it???
My Blueberry Nights
| Rating: | ★★★★★ |
| Category: | Movies |
| Genre: | Drama |
how everyone, anyone can be the best companion.
at least for a moment.
and the company also teaches something while they passed our lives by.
it was Elizabeth (Norah Jones) who had her heart broken and end up haunting a coffee shop where she left her key so her ex would find them.
a blueberry pie accompany her besides the good looking shop owner, Jeremy (Jude Law), an English man trapped in New York.
the broken hearted Elizabeth decides to start a journey wandering the states, a soul-searching journey.
from one state to another, the companion of different kinds of characters brought her back to New York. where she'll find the companion she's ever wanted for the rest of her life.
it was Elizabeth's journey that taught us so many things about love and life.
of course...
it was Wong Kar Wai's...
Selasa, 15 April 2008
Selasa, 08 April 2008
switching
"kau hancurkan aku dengan sikapmu
tak sadarkah kau telah menyakitiku
lelah hati ini meyakinkanmu
cinta ini membunuhku..."
OKAY!
I'm not so fond of Indonesian songs. especially when it comes to that kinda song. lagu yang berasal dari sekumpulan laki-laki dengan gaya rock sok macho, tapi begitu mulai nyanyi, yang keluar dari mulut mereka hanyalah lirik menye-menye yang tidak menunjukkan kelaki-lakian mereka.
I'm not so fond of Indonesian songs. especially those typical kinda songs about bleeding love, or whatever it is they often called. tentang penantian yang tanpa akhir. tentang perselingkuhan. tentang pengkhianatan. tentang cinta dan embel-embelnya!
apakah segitu langkanya topik lain untuk diangkat menjadi sebuah lagu yang bagus, enak didengar dan ada meaningnya yang inspiratif dan lebih membangun?
jawabannya, BANYAK.
lalu kenapa mereka tidak bikin lagu seperti itu saja dan istirahatkan telinga kita dari rintihan laki-laki minta dikasihani karena telah disakiti?
karena lagu-lagu bagus yang enak didengar dan inspiratif itu TIDAK MENJUAL. persentase masyarakat yang mendengarkan lagu-lagu rintihan lelaki itu jauuuuh lebih besar dari persentase yang tidak mendengarkan. sungguh menyedihkan memang. melihat musik Indonesia kini semakin identik dengan musik rock melayu. makanya, makin banyak saja kita dengar lagu-lagu rintihan lelaki akhir-akhir ini.
imbasnya adalah... ada band-band yang dulu saya kenal cukup oke waktu main di pensi-pensi atau acara off air, sekarang mengikuti arus itu. sayang banget kan? if you wanna go major then you just have to go with the label.
dan ada beberapa personil band rock underground yang sekarang beralih jadi personil band-band rock mainstream tadi. koreksi, band pop. untungnya, band tersebut cukup oke dibandingkan band lain yang luar biasa menye-menye. karena digawangi salah satu personil band legendaris dari jaman dulu. UNTUNGNYA...
Okay...
tapi bisa kan lagu-lagu itu di-tone down sedikit? biar nggak terlalu merintih dan menye-menye? show some power, will ya guys??
jawabannya, bisa aja. but it won't be an instant recall for Indonesians.
my boyfriend said I'm being too judgmental. just because I don't like those kinda songs, doesn't mean they suck. and now, he's trying to follow the stream... >>crying out loud<<
tahun lalu, saya sudah berusaha mempelajari lagu-lagu itu. karena sedikit banyak berhubungan sama pekerjaan saya. setiap pagi, saya merelakan telinga saya untuk mendengarkan mereka di radio khusus lagu-lagu Indonesia. hanya bertahan 2 bulan, sampai akhirnya saya menyerah (daripada setiap pagi saya harus muntah-muntah, padahal hamil juga nggak!). karena bukan hanya semakin banyak, lagu-lagu yang ada juga tipikal. sulit untuk membedakan satu dengan yang lain apalagi dengan tema yang sama juga.
perselingkuhan,
disakiti,
mau mati.
saya pun berhenti mendengarkan, sampai ada freelancer di kantor yang konon sedang patah hati, mulai memutar kumpulan lagu menye-menye itu keras-keras. saya jadi kembali menyimaknya. my boyfriend said, if you listen carefully, some of them aren't so bad. better than others. just better...
lalu saya pun mulai bekerja sama dengan salah satu band tersebut. band yang sudah diakui, yang fansnya bejibun di seluruh Indonesia, yang konon di beberapa konser telah memakan korban (Yah, band itu lah!). karena saya harus menggunakan salah satu lagu mereka, otomatis saya harus mempelajari lagu tersebut. lagu menye-menye tentang menunggu. setelah memasukkan lagunya ke ipod (God, guess this is my biggest sin!) dan mempelajari liriknya, saya mulai melunak. lagu ini bener-bener well done. aransemennya bagus, liriknya cukup puitis. lumayan lah... I mean, there are still loads of junks out there.
you know it's just hard just to create a song, even harder when you have the pressure to satisfy everyone, especially the label.
saya ngomong begini bukan berarti saya jadi pro terhadap lagu rintihan lelaki ini. asal tau aja, sampai sekarang, saya masih terus berantem sama pacar soal lagu-lagu ini. saya menyayangkan switching yang ia lakukan demi memenuhi permintaan pasar, bukan memenuhi keinginan dirinya (baca: mengekspresikan diri).
bukan, ini bukan tentang kekecewaan terhadap pacar, atau pun para lelaki yang mentalnya terkesan lebih lembek dengan lagu tersebut.
tapi lebih kepada kekecewaan tentang selera musik Indonesia.
tak sadarkah kau telah menyakitiku
lelah hati ini meyakinkanmu
cinta ini membunuhku..."
OKAY!
I'm not so fond of Indonesian songs. especially when it comes to that kinda song. lagu yang berasal dari sekumpulan laki-laki dengan gaya rock sok macho, tapi begitu mulai nyanyi, yang keluar dari mulut mereka hanyalah lirik menye-menye yang tidak menunjukkan kelaki-lakian mereka.
I'm not so fond of Indonesian songs. especially those typical kinda songs about bleeding love, or whatever it is they often called. tentang penantian yang tanpa akhir. tentang perselingkuhan. tentang pengkhianatan. tentang cinta dan embel-embelnya!
apakah segitu langkanya topik lain untuk diangkat menjadi sebuah lagu yang bagus, enak didengar dan ada meaningnya yang inspiratif dan lebih membangun?
jawabannya, BANYAK.
lalu kenapa mereka tidak bikin lagu seperti itu saja dan istirahatkan telinga kita dari rintihan laki-laki minta dikasihani karena telah disakiti?
karena lagu-lagu bagus yang enak didengar dan inspiratif itu TIDAK MENJUAL. persentase masyarakat yang mendengarkan lagu-lagu rintihan lelaki itu jauuuuh lebih besar dari persentase yang tidak mendengarkan. sungguh menyedihkan memang. melihat musik Indonesia kini semakin identik dengan musik rock melayu. makanya, makin banyak saja kita dengar lagu-lagu rintihan lelaki akhir-akhir ini.
imbasnya adalah... ada band-band yang dulu saya kenal cukup oke waktu main di pensi-pensi atau acara off air, sekarang mengikuti arus itu. sayang banget kan? if you wanna go major then you just have to go with the label.
dan ada beberapa personil band rock underground yang sekarang beralih jadi personil band-band rock mainstream tadi. koreksi, band pop. untungnya, band tersebut cukup oke dibandingkan band lain yang luar biasa menye-menye. karena digawangi salah satu personil band legendaris dari jaman dulu. UNTUNGNYA...
Okay...
tapi bisa kan lagu-lagu itu di-tone down sedikit? biar nggak terlalu merintih dan menye-menye? show some power, will ya guys??
jawabannya, bisa aja. but it won't be an instant recall for Indonesians.
my boyfriend said I'm being too judgmental. just because I don't like those kinda songs, doesn't mean they suck. and now, he's trying to follow the stream... >>crying out loud<<
tahun lalu, saya sudah berusaha mempelajari lagu-lagu itu. karena sedikit banyak berhubungan sama pekerjaan saya. setiap pagi, saya merelakan telinga saya untuk mendengarkan mereka di radio khusus lagu-lagu Indonesia. hanya bertahan 2 bulan, sampai akhirnya saya menyerah (daripada setiap pagi saya harus muntah-muntah, padahal hamil juga nggak!). karena bukan hanya semakin banyak, lagu-lagu yang ada juga tipikal. sulit untuk membedakan satu dengan yang lain apalagi dengan tema yang sama juga.
perselingkuhan,
disakiti,
mau mati.
saya pun berhenti mendengarkan, sampai ada freelancer di kantor yang konon sedang patah hati, mulai memutar kumpulan lagu menye-menye itu keras-keras. saya jadi kembali menyimaknya. my boyfriend said, if you listen carefully, some of them aren't so bad. better than others. just better...
lalu saya pun mulai bekerja sama dengan salah satu band tersebut. band yang sudah diakui, yang fansnya bejibun di seluruh Indonesia, yang konon di beberapa konser telah memakan korban (Yah, band itu lah!). karena saya harus menggunakan salah satu lagu mereka, otomatis saya harus mempelajari lagu tersebut. lagu menye-menye tentang menunggu. setelah memasukkan lagunya ke ipod (God, guess this is my biggest sin!) dan mempelajari liriknya, saya mulai melunak. lagu ini bener-bener well done. aransemennya bagus, liriknya cukup puitis. lumayan lah... I mean, there are still loads of junks out there.
you know it's just hard just to create a song, even harder when you have the pressure to satisfy everyone, especially the label.
saya ngomong begini bukan berarti saya jadi pro terhadap lagu rintihan lelaki ini. asal tau aja, sampai sekarang, saya masih terus berantem sama pacar soal lagu-lagu ini. saya menyayangkan switching yang ia lakukan demi memenuhi permintaan pasar, bukan memenuhi keinginan dirinya (baca: mengekspresikan diri).
bukan, ini bukan tentang kekecewaan terhadap pacar, atau pun para lelaki yang mentalnya terkesan lebih lembek dengan lagu tersebut.
tapi lebih kepada kekecewaan tentang selera musik Indonesia.
bernapas lega
tadi pagi di jalan udah diingatkan di radio oleh duo gokil-dagienk dan desta, bahwa multiply udah gak bisa kebuka lagi.
sepanjang jalan dag-dig-dug, sedih karena belom sempet say goodbye sama ayoecoemi.multiply.com... tempat curahan hati berupa tulisan (kalo di polyvore kan berupa fesyen... ihihihi).
now, I'm wondering what life would be without multiply.
kemaren udah marah2 aka protes sama temen gue, IT-nya depkominfo. tapi seperti layaknya kroco yah, jadi mereka cuma melakukan apa yang disuruh ama atasannya. dan dia pun pamit pelan-pelan dari ocehan gue.
the very BIG and ultimate question is... WHY MULTIPLY???
ada apa di dalam multiply yang merugikan negara ini? dan ada apa pula di myspace yang bikin mereka juga harus di banned? trus gimana coba nasib-nasib musisi Indonesia yang ada di myspace itu? gimana musik mereka bisa didenger dunia kalo gini caranya? and what about multiply? aku suka menulis! aku suka menulis di sini... and I'm sure I'm not the only one. this is just the perfect place to share things... LOTS OF THINGS, updated things!!
(sigh) jadi bangsa terbelakang lagi deh...
seperti tadi yang dibilang sama Dagienk, kenapa harus keseluruhan websitenya dan bukan konten tertentu aja?
gue yakin pertanyaan yang sama juga diajuin sama lo.
so, what should we do?
sign the petition is the first step. next step is hoping that this too will soon passed, just like any other new yet absurd regulation we've heard before... called RUU, yang masih berupa wacana.
namanya juga indonesia.
until then,
just enjoy the moment!
sepanjang jalan dag-dig-dug, sedih karena belom sempet say goodbye sama ayoecoemi.multiply.com... tempat curahan hati berupa tulisan (kalo di polyvore kan berupa fesyen... ihihihi).
now, I'm wondering what life would be without multiply.
kemaren udah marah2 aka protes sama temen gue, IT-nya depkominfo. tapi seperti layaknya kroco yah, jadi mereka cuma melakukan apa yang disuruh ama atasannya. dan dia pun pamit pelan-pelan dari ocehan gue.
the very BIG and ultimate question is... WHY MULTIPLY???
ada apa di dalam multiply yang merugikan negara ini? dan ada apa pula di myspace yang bikin mereka juga harus di banned? trus gimana coba nasib-nasib musisi Indonesia yang ada di myspace itu? gimana musik mereka bisa didenger dunia kalo gini caranya? and what about multiply? aku suka menulis! aku suka menulis di sini... and I'm sure I'm not the only one. this is just the perfect place to share things... LOTS OF THINGS, updated things!!
(sigh) jadi bangsa terbelakang lagi deh...
seperti tadi yang dibilang sama Dagienk, kenapa harus keseluruhan websitenya dan bukan konten tertentu aja?
gue yakin pertanyaan yang sama juga diajuin sama lo.
so, what should we do?
sign the petition is the first step. next step is hoping that this too will soon passed, just like any other new yet absurd regulation we've heard before... called RUU, yang masih berupa wacana.
namanya juga indonesia.
until then,
just enjoy the moment!
Senin, 07 April 2008
Across The Universe
| Rating: | ★ |
| Category: | Movies |
| Genre: | Science Fiction & Fantasy |
but I don't like this, at all.
especially when they always force the song to fit on the scene. not to forget the absurd scenes about the circus and all. I just don't get it.
besides the story is so lame...
there's just no beauty in it, if you exclude the sinematography.
nothing's quite important about this one. maybe you wanna switch on to ONCE, in the middle of the movie... it surely has more soul!
then again, this is just my opinion... and my boyfriend.
by the way, if you happen to like or fanatic about this movie, I have a DVD to give away! YAY!!
Minggu, 06 April 2008
Once
| Rating: | ★★★★★ |
| Category: | Movies |
| Genre: | Romance |
I say it is the most beautiful musical movie I have ever watched.
A very simple story wrapped with a beautiful songs, executed in a very simple way...
result is...
just beautiful!
Langganan:
Postingan (Atom)