Minggu, 17 September 2006

The Day, August 26th 2006




Finally... this is the day where Buncit's no longer a virgin (ummm...maybe not, who knows???)
anyway, we're having one hell of a wedding rally that nite. from Lisa's wedding to Buncit's. watta weekend!!!

Rabu, 13 September 2006

BuncHita-The Bacheloretta!


dari jalan matanya udah ditutup. nda boleh ngintip! tar dimarahin mami Sashie loooh!!

suatu hari di bulan agustus menjelang pernikahan Bunchita,
dia diculik dari pengajian di rumahnya trus dibawa ke tempat antah berantah di mana party nya digelaaar.
karena banyak sensor, jadi nikmati ajah sisa fotonya yaaah... ;p

Selasa, 05 September 2006

monster house!

Rating:★★★★
Category:Movies
Genre: Animation
Stephen Spielberg is back!
But now he's in to animation, and not as a director but as an executive producer. Kalau dilihat dari posternya, mungkin yang ada di otak adalah "another animation movies for kids." Tapi kayanya pikiran seperti itu sudah berubah seiring dengan perkembangan jaman dan teknologi, tentunya.
Sebuah cerita horor versi anak-anak bisa dibawa jadi benar-benar menyeramkan dengan bantuan angle-angle yang tidak biasa dan musik ala Edward Scissorhands, maksudnya Tim Burton's style. Ceritanya sangat tidak biasa, dan sepertinya memang bukan ditulis untuk anak-anak. Inti cerita ini kayanya agak terlalu seram untuk konsumsi anak-anak. Tapi sambil takut, kita masih bisa ketawa liat tingkah bocah-bocah yang rasa ingin tahunya lebih besar dari kepalanya.

Sebuah rumah angker di ujung jalan yang dijaga oleh kakek-kakek mengerikan, setiap harinya memakan korban. DJ yang tinggal di seberang rumah itulah saksinya. Tapi karena ia anak kecil, tidak ada yang percaya padanya. Hingga suatu hari, bola basket Chowder (sahabatnya) masuk ke pekarangan rumah itu. Saat DJ berusaha membantu Chowder, ia malah dihadang oleh kakek penjaga rumah. Mereka bertengkar lalu si kakek terkena serangan jantung. Tinggallah kedua anak itu dan rumah pemakan orang.

Sisanya, mendingan nonton langsung ajah... Dan nikmati permainan angle dan teknik animasi yang seru banget!!

Slim Chance

Rating:
Category:Books
Genre: Romance
Author:Jackie Rose
Sebagai salah satu ChickLit yang berkeliaran bebas di toko buku, buku ini bikin saya bertanya-tanya apakah ini standar ChickLit? Kalau ya, saya jamin saya gak akan beli seri ChickLit lagi, selamanya. Untungnya saya ngga beli buku ini...
Sebenarnya buku ini ditinggalkan teman saya di rumah karena ia merasa tasnya berat sekali. Dan ia pun "meminjamkan" kepada saya, dengan sedikit memaksa.
Saya rasa dia beli buku ini karena topiknya mengenai wanita gemuk yang ingin kurus, yang sedikit banyak mencerminkan dirinya. Mungkin dia berharap akan menemukan solusi cerdas dari buku ini. tapi sayangnya yang ia temukan adalah keluhan, keluhan dan keluhan hingga 3/4 isi bukunya. Dan tentunya impian setiap wanita untuk menjadi kurus dan cantik.
Ini beneran looh... tidak ada hal dalam hidupnya yang TIDAK dikeluhkan oleh si tokoh utama novel ini. yeah... mungkin si penulis berhasil membuat kita benci setengah mati dengan si tokoh utama. Tapi, sejak kapan Amerika mengikuti jejak Indonesia dan Bollywood dalam hal hiperbola masalah?

jadi, saran saya adalah... bila kamu menemukan buku ini di salah satu toko buku di luar sana, jangan menyentuhnya, apalagi membelinya!
untuk mengobati rasa penasaran (yang saya rasa tidak ada), kamu boleh kontak teman saya...


ps. ini adalah penilaian ngga penting seorang yg ngga penting, jadi mohon maaf atas semua kelancangan di atas. Terima Kasih.

Senin, 04 September 2006

Anjing dan Gong-Gong

alkisah, di Negeri Seribu Gong. namanya saja Negeri Seribu Gong, ada ribuan gong di sana. hampir setiap rumah memiliki gong. karena gong dianggap sebagai alat musik suci. hanya digunakan untuk perayaan besar, seperti festival musim panen atau festival tahun baru. tidak ada satu pun gong yang dibunyikan di hari biasa. mereka sangat menjaga kesakralannya.


seorang bocah lelaki meratapi anak anjingnya yang baru lahir. tubuhnya begitu kecil dan gemetaran, darah di tubuhnya dijilati oleh ibunya. si bocah menitikkan air mata. di antara saudara-saudara anjing kecil itu, hanya ia yang tidak mengeluarkan suara. anjing itu bisu. sejak saat itu, si bocah selalu mengajak anjing kecilnya ke mana pun ia pergi. bukan hanya itu, ia juga mengajarkan si anjing untuk bersuara. tapi tidak bisa.


anjing itu pun tumbuh menjadi anjing yang sangat aktif. lebih aktif dari anjing-anjing biasa. dan sangat membantu majikannya. ia membantu majikannya mengangkat beras dagangan ke pasar. juga menggiring domba dari kandang ke bukit, meskipun ia tidak punya suara. ia kini jadi anjing kesayangan semua orang.


suatu hari, tidak ada angin, tidak aja hujan, gong berbunyi. hal ini menggemparkan seisi Negeri Seribu Gong. tidak ada yang boleh membunyikan gong di hari biasa. siapapun yang membunyikan gong ini akan dijatuhi hukuman yang seberat-beratnya.


semua rakyat sibuk mencari datangnya suara gong yang bertubi-tubi itu hingga ke pelosok negeri. hingga akhirnya di perbatasan negeri, si anjing bisu itu ditemukan sedang mengadukan kepalanya ke gong berkali-kali. rakyat yang melihatnya langsung mengangkatnya beramai-ramai. ia diusung hendak dibawa ke kerajaan untuk dihukum. saat rakyat berama-ramai mengusungnya menjauhi perbatasan, seorang rakyat lain berteriak. katanya ia menemukan darah dan sebuah kereta yang terbalik.


si bocah, majikan si anjing, tertimpa kereta. ia tidak bisa bergerak. tubuhnya kejang-kejang. darah di mana-mana. rakyat yang mengusung si anjing itu langsung berusaha mengangkat kereta itu dan membawa si bocah ke tabib.


si bocah kini dalam kondisi kritis. ia kehilangan banyak darah.


si anjing nasibnya kini di ujung tanduk. ia harus menghadapi hukuman mati.


 


hari berganti hari dan si anak tak kunjung pulih. si anjing tetap bersalah. semua orang menyalahkannya atas kecelakaan itu. terlebih lagi karena ia memukul gong dengan kepalanya. bahkan orang tua si bocah menyerahkannya ke pengawal istana begitu saja. mereka menganggap kecelakaan yang dialami anaknya adalah kesalahan si anjing. padahal tak ada satu pun dari mereka yang berada di sana, menyaksikan kejadiannya. semua hanya asumsi dan persepsi.


si anjing pun semakin dekat dengan hari penghukumannya. ia pun semakin kurus. bukan karena hukuman yang akan dijalani, tapi karena ia tidak diperbolehkan bertemu dengan si bocah. ia tidak tahu keadaan si bocah. setiap kali melihat keluar jeruji jendela, ia berharap sosok mungil itu ada di sana, mengajaknya bermain lagi, seperti dulu. tapi sosok yang ia tunggu tak pernah muncul. ia hanya melihat hari berganti, lagi dan lagi.


hingga suatu hari, saat gong berbunyi, saatnya ia dihukum mati. si anjing dibawa keluar oleh pengawal istana. di halaman istana berkumpul seluruh rakyat ingin menyaksikan saat-saat penting ini.


si anjing digiring ke altar. di sana berdiri pemanah handal Negeri Seribu Gong yang siap melakukan eksekusi. si anjing yang diikat berdiri di depan. ia sudah di dalam bidikan para pemanah. saat itu, dari kejauhan terlihat sosok mungil yang ia nantikan selama ini. si bocah berlari dari arah kerumunan rakyat, menuju altar, menghampirinya. si anjing nampak senang sekali. ia membuka mulutnya lalu mengeluarkan suara untuk pertama kali dalam hidupnya, saat gong-gong berbunyi.


***


di rumah kecil di Negeri Seribu Gong, seorang anak kecil menghembuskan napas terakhirnya, tersenyum.


di atas altar, seekor anjing bisu menggong-gong di tengah bunyi gong, untuk pertama dan terakhir kali dalam hidupnya.


 

Jumat, 01 September 2006

hapus.

pengen nulis tentang sesuatu yang aku tahu tidak perlu banyak berpikir hanya menulis sesuatu yang akhirnya kuhapus lagi tulisanku tentang sesuatu yang tidak penting just for tha sake of pengen nulis.