Senin, 17 Desember 2007

GRINDHOUSE presents...

Rating:★★★★
Category:Movies
Genre: Other
akhirnya tamat juga 2 film ini sama gue. setelah nonton Death Proof sebagai film pembuka, 2 minggu lalu, kemaren gue nonton juga Planet Terror. LUNAS deh!

nothing to say, really. beginilah kalo jagoan film bikin film (halah!). seenaknya aja. tapi bener-bener berkonsep. konsep yang diusung adalah konsep jadul. masih inget action-action ala cynthia rothrock atau dolph lundgreen yang kacrut-kacrut tapi udah berasa paling hebat? action yang banyak menampilkan cewe-cewe seksi gak berkarakter (alias modal badan doang)? NAAAAH... itulah yang disuguhkan oleh Tarantino dan Rodriguez di 2 film terbarunya ini yang dirilis back to back di Amrik sana. tapi karena orang-orang udah eneg nonton film pertama (Planet Terror), jadi jarang yang mau lanjut ke film kedua. makanya 2 film ini dipisah lagi.

DEATH PROOF
Kurt Russell sebagai mantan stuntman, punya 'perilaku menyimpang' yang suka menantang bahaya dengan mobilnya. sasarannya adalah cewe-cewe seksi. setelah sukses ngembat 4 cewe seksi gak berkarakter (alias modal badan doang), dia kembali cari mangsa.
tapi sayangnya, kali ini dia salah sasaran. cewe-cewe ini ternyata lebih tangguh dari dia. diperankan sendiri oleh stuntwoman andalan New Zealand, Zoe Bell, cewe-cewe ini berhasil membuktikan "Girl Power"-nya. film action yang berujung chick flick ini cocok banget dengan soundtracknya, "Chick Habit" by April March.

PLANET TERROR
absurd.
awalnya yang bercerita tentang 4 cerita berbeda membuat bingung. tidak seperti Tarantino yang straight to the point, sepertinya Rodriguea berusaha membuat "another Sin City" yang ceritanya berbelit. padahal sih intinya kacrut juga. zombie-zombie aneh yang pemunculannya juga gak jelas, meneror seisi kota. masih penuh adegan darah berceceran, muncrat ke mana-mana, tanpa mengesampingkan aksi panas dari Rose McGowan. bener-bener inti dari film ini.

sungguh absurd dan membuat Anda terus geleng-geleng kepala sambil tertawa-tawa saat Anda ingat-ingat kembali adegan Cynthia Rothrock dan Dolph Lundgreen.

saya beri bintang 4 karena TOTALITAS mereka untuk bikin film yang kacrut, ancur dan caur bener-bener tercapai!

salut buat Tarantino dan Rodriguez!!!!

Minggu, 16 Desember 2007

PRICELESS

Rating:★★★★
Category:Movies
Genre: Foreign
I just looove French movies!

cerita yang simpel bisa berkembang dan berkembang lagi jadi lebih menarik. meski kita sudah tau endingnya tapi mereka berhasil membuat kita (tetap) penasaran di tengah cerita.

ditambah bumbu yang membuat Anda tersenyum, film ini cocok untuk teman minum teh sore hari atau untuk slumber party bersama sahabat!

I Am Legend

Rating:★★★★
Category:Movies
Genre: Mystery & Suspense
Headline-nya membuat Anda bertanya-tanya. Serangan apalagi ini?

Alien?
Hantu?
Vampir?

Setelah bosan dengan serangan alien yang menyebabkan kiamat. Dan mendaur ulang film horror Jepang atau Korea sepertinya semakin kurang menjual. Akhirnya muncul fenomena baru yang mulai digali, yang jadi inti dari film ini.

Dari awal ‘kesendirian’ Will Smith bener-bener terasa. Bayangkan, di satu kota sebesar New York, hanya tinggal dia sendiri dan anjingnya. Berburu rusa di tengah kota sampai berebut dengan singa. Kita dibiarkan terus bertanya-tanya, apa, kenapa, dan bagaimana ini semua bisa terjadi, dengan alurnya yang maju mundur.

Selain itu, alurnya sengaja diciptakan lambat dan naik perlahan-lahan, sehingga ambience sepi dan sendirian sangat terasa. Ketegangan terbangun saat Anda masih bertanya-tanya apa yang terjadi. Seperti halnya menonton “Ring O”, yang jarang diperlihatkan malah semakin membuat suasana tegang. Terutama saat kita, penonton, diperlihatkan ‘musuh’ utamanya.

Yang saya suka dari film Hollywood adalah semua adegan, alur, dialog dan angle kamera yang begitu diperhitungkan. Begitu pula pemilihan aktor. I have to admit, Will Smith is something! He got all the emotion needed. Man, he's GOOD!

Semuanya menjadi satu kesatuan untuk membangun mood penonton sehingga pesan utamanya tersampaikan. Bahwa manusia adalah penyebab utama kerusakan di bumi ini.
“God has nothing to do with it. It’s what we-human-have created!”

There you go, I’ve said it… it’s not an alien resurrection, it’s not a ghost…
Go to your favorite cinema to figure it out!

Kamis, 06 Desember 2007

spirit of the victim

Rating:★★★★
Category:Movies
Genre: Horror
there is always new things from Thailand...

bukan cuma iklan-iklannya yang edgy yang sering menang di setiap ad awards show, tapi juga film-film horornya yang mulai mencuat, kalo menurut gue, sejak 'Shutter'.

SPIRIT OF THE VICTIM- (awalnya) bercerita tentang Ting yang ikut sekolah akting. ternyata aktingnya sangat bagus sampai Polisi meminta bantuannya untuk menjadi pemeran pengganti korban saat rekonstruksi dilakukan.
seperti halnya film horor, Ting mulai dikasih liat penampakan-penampakan roh-roh korban. dan ia mulai dirasuki saat ia memerankan artis tenar, Meen.
seperti halnya film horor, Meen berusaha memberitahu Ting bahwa bukan suaminya yang membunuhnya. tapi orang lain.
saat Ting mulai menemukan siapa pembunuh Meen, sutradara teriak, "CUT!".

dan Anda masuk ke cerita yang lain.

yang jadi masalah bukan siapa pembunuh Meen, tapi ada masalah yang lebih besar, yang konon lebih 'nyata' dan merupakan cerita utama dari film ini.
mungkin ini adalah film horor pertama yang membuat penontonnya mikir, karena ceritanya yang berbelit-belit.

tapi bukan Thailand kalo ngga menghadirkan unsur-unsur budaya mereka. di sini komoditas horornya banyak diambil dari salah satu tarian Thailand, Likea. saya akui, cukup menyeramkan dengan lipstik merah darah ala Marilyn Manson, bedak ekstra putih dan rias mata yang cukup menyebalkan karena akan terngiang sampai tidur. (hmm... jadi inget kalo kita harus bawa unsur 'lokal' di dalam iklan ;p)

bukan Thailand juga kalo menghadirkan adegan horor yang biasa. adegan di mobil mereka eksplorasi lagi. berhati-hatilah bila kamera mulai wide screen. awasi celah-celah di belakang tokoh di scene itu!

meski memang banyak adegan 'pemunculan' yang sudah biasa seperti di jendela mobil saat sedang melaju, atau 'the ultimate scene of The Ring O' yang keluar dari kaca.

overall, saya suka sinematografinya. angle, color, sound and music melengkapi ambience horor yang dibangun. meski beberapa 'penampakan' tampak gak real, cukup menakutkan buat saya yang EMANG penakut.

buat yang kemaren gak sempet nonton di Screamfestindo, DVD bajakannya udah ada kok!