Selasa, 08 April 2008

switching

"kau hancurkan aku dengan sikapmu
tak sadarkah kau telah menyakitiku
lelah hati ini meyakinkanmu
cinta ini membunuhku..."

OKAY!
I'm not so fond of Indonesian songs. especially when it comes to that kinda song. lagu yang berasal dari sekumpulan laki-laki dengan gaya rock sok macho, tapi begitu mulai nyanyi, yang keluar dari mulut mereka hanyalah lirik menye-menye yang tidak menunjukkan kelaki-lakian mereka.
I'm not so fond of Indonesian songs. especially those typical kinda songs about bleeding love, or whatever it is they often called. tentang penantian yang tanpa akhir. tentang perselingkuhan. tentang pengkhianatan. tentang cinta dan embel-embelnya!
apakah segitu langkanya topik lain untuk diangkat menjadi sebuah lagu yang bagus, enak didengar dan ada meaningnya yang inspiratif dan lebih membangun?

jawabannya, BANYAK.

lalu kenapa mereka tidak bikin lagu seperti itu saja dan istirahatkan telinga kita dari rintihan laki-laki minta dikasihani karena telah disakiti?

karena lagu-lagu bagus yang enak didengar dan inspiratif itu TIDAK MENJUAL. persentase masyarakat yang mendengarkan lagu-lagu rintihan lelaki itu jauuuuh lebih besar dari persentase yang tidak mendengarkan. sungguh menyedihkan memang. melihat musik Indonesia kini semakin identik dengan musik rock melayu. makanya, makin banyak saja kita dengar lagu-lagu rintihan lelaki akhir-akhir ini.

imbasnya adalah... ada band-band yang dulu saya kenal cukup oke waktu main di pensi-pensi atau acara off air, sekarang mengikuti arus itu. sayang banget kan? if you wanna go major then you just have to go with the label.

dan ada beberapa personil band rock underground yang sekarang beralih jadi personil band-band rock mainstream tadi. koreksi, band pop. untungnya, band tersebut cukup oke dibandingkan band lain yang luar biasa menye-menye. karena digawangi salah satu personil band legendaris dari jaman dulu. UNTUNGNYA...

Okay...
tapi bisa kan lagu-lagu itu di-tone down sedikit? biar nggak terlalu merintih dan menye-menye? show some power, will ya guys??

jawabannya, bisa aja. but it won't be an instant recall for Indonesians.

my boyfriend said I'm being too judgmental. just because I don't like those kinda songs, doesn't mean they suck. and now, he's trying to follow the stream... >>crying out loud<<

tahun lalu, saya sudah berusaha mempelajari lagu-lagu itu. karena sedikit banyak berhubungan sama pekerjaan saya. setiap pagi, saya merelakan telinga saya untuk mendengarkan mereka di radio khusus lagu-lagu Indonesia. hanya bertahan 2 bulan, sampai akhirnya saya menyerah (daripada setiap pagi saya harus muntah-muntah, padahal hamil juga nggak!). karena bukan hanya semakin banyak, lagu-lagu yang ada juga tipikal. sulit untuk membedakan satu dengan yang lain apalagi dengan tema yang sama juga.
perselingkuhan,
disakiti,
mau mati.

saya pun berhenti mendengarkan, sampai ada freelancer di kantor yang konon sedang patah hati, mulai memutar kumpulan lagu menye-menye itu keras-keras. saya jadi kembali menyimaknya. my boyfriend said, if you listen carefully, some of them aren't so bad. better than others. just better...

lalu saya pun mulai bekerja sama dengan salah satu band tersebut. band yang sudah diakui, yang fansnya bejibun di seluruh Indonesia, yang konon di beberapa konser telah memakan korban (Yah, band itu lah!). karena saya harus menggunakan salah satu lagu mereka, otomatis saya harus mempelajari lagu tersebut. lagu menye-menye tentang menunggu. setelah memasukkan lagunya ke ipod (God, guess this is my biggest sin!) dan mempelajari liriknya, saya mulai melunak. lagu ini bener-bener well done. aransemennya bagus, liriknya cukup puitis. lumayan lah... I mean, there are still loads of junks out there.

you know it's just hard just to create a song, even harder when you have the pressure to satisfy everyone, especially the label.

saya ngomong begini bukan berarti saya jadi pro terhadap lagu rintihan lelaki ini. asal tau aja, sampai sekarang, saya masih terus berantem sama pacar soal lagu-lagu ini. saya menyayangkan switching yang ia lakukan demi memenuhi permintaan pasar, bukan memenuhi keinginan dirinya (baca: mengekspresikan diri).

bukan, ini bukan tentang kekecewaan terhadap pacar, atau pun para lelaki yang mentalnya terkesan lebih lembek dengan lagu tersebut.
tapi lebih kepada kekecewaan tentang selera musik Indonesia.

8 komentar:

  1. kuingin kau tauuuuuuu...*pasha mode on*

    BalasHapus
  2. ssssssssssttt... jangan keras2!!!

    BalasHapus
  3. kumencintaimu...lebih dari apapun...meskipun tiada satu orang pun yang tahu...kumencintaimu sedalam-dalam hatiku meskipun engkau hanya KEKASIH GELAPKYuuuuuuuuu.....

    huahahahahahahaha..

    BalasHapus
  4. masih di sini....menunggumuuuuuu...
    menanti jawaban atas cintakuuuuuuu......

    huehehehehe...

    BalasHapus
  5. AAAAAAAAAAAAAARRRGHH...
    CINTA INI MEMBUNUHKUUUUUU!!!

    BalasHapus
  6. hayahhh....setelah baca ini jadi inget zillion nyanyi lagunya EDANE wakakakakakaka....................
    kalo pendapat gw ya yu....it's all about monye right now...if you want money comes to you..just follow what people want....
    (ngemeng apaan sih gw?????????#@4!**63@#@)

    BalasHapus
  7. Edane mah masih mending tau Yuls... yeah yeaaah...
    setidaknya bikinnya kaya Andra n The backbone gituuuh
    huhuhuhuhu

    BalasHapus
  8. wakakaka......dengerin lagunya seventeen deh...kalo ga salah judulnya selalu mengalah atau apa lah...ga apal gw.....kacrut buanget tuh lagu...perasaan gw selalu cewek deh yang ngalah...wakakaka hiks....

    BalasHapus