Kamis, 18 September 2008

pagi-pagi bicara hati

tadi pagi aku bicara dengan hati
sudah cukup lama, aku kira dia sudah mati
entah kenapa tadi pagi ia menyapaku
bertanya kabarku
bertanya ke mana pergiku
bertanya kenapa aku tak pernah mendengarnya.

lalu kuberitahu
“bagaimana aku bisa mendengarmu,
bila suaramu begitu kecil?”

mata hati berkaca-kaca
katanya, berarti selama ini aku tidak mengenalnya
suara yang begitu kecil adalah takdir baginya
seharusnya aku cukup peka untuk mendengarnya
seumur hidup bersama tak juga membuatku terbiasa
ternyata...

mataku berkaca-kaca
baru saja kusadari,
suara yang selama ini kurindu
adalah suara hati
teman bicara yang selama ini kucari
adalah hati

lalu kuberkata kepada hati,
“bila ku tak mendengarmu, jangan dulu pergi
bisikkan sekali lagi
pelan dan pasti
aku akan mendengarmu”

sepi.

aku lega
hati setuju

talk to you soon...

10 komentar:

  1. long live our heart :) bagus, euyyy...

    BalasHapus
  2. Wah wah... bagus Yu. Kapan ya pikiran berhenti mendominasi hati?

    BalasHapus
  3. aowwwwwwwwwww........... *tatap nanar ke ayu* :p

    BalasHapus
  4. >>peyuk aniiiiii<<
    octa: masalahnya, pikiran dan hati kadang susah dibedain suaranya... huhu
    irene: NEEEEEEEEEEENGG!!

    BalasHapus
  5. Wuaaaaa.... keren banget, Yu!!!! Sedih gw bacanya. Nohok banget di hati :)

    BalasHapus
  6. janganlah ditohok-tohok itu hati... kesian, sakiiit...

    BalasHapus