Rabu, 14 Juni 2006

best oF the best

Ngga usah munafik. Kita semua pasti mau yang terbaik buat kita. Mulai dari baju yang kita pakai sampai ponsel yang kita gunakan. Bukan hanya tampilan luar yang dicari, tapi juga kualitas. Pasti mau yang terbaik.


Setiap orang tua mau jodoh yang terbaik untuk anaknya. Coba, mana ada orang tua yang mau anaknya menikahi pembunuh berdarah dingin, yang akhir-akhir ini jadi buronan karena memperkosa anak orang? Ngga ada kan? Orang tua pasti mau anaknya menikah dengan orang yang baik, rajin ibadah, sudah mapan (punya penghasilan tetap, mobil tetap, dan rumah tetap), dewasa (???), dan tidak punya track record buruk di Polres.


Setiap pasien di rumah sakit mau perawatan yang terbaik. Bukan jadinya salah diagnosa atau malah jadi korban malpraktek. Setiap pasien menginginkan dokter yang mengerti benar kondisi kesehatan mereka. Itulah yang mereka sebut dokter yang terbaik.


Setiap orang mau pelayanan yang terbaik saat ke restoran mewah di hotel-hotel. Pasti mereka menginginkan makanan datang tidak terlalu lama. Pelayan yang sopan saat melayani. Dan tentu saja menu yang terbaik yang mereka punya. Mana ada yang mau makan di restoran dengan pelayanan buruk apalagi menunya. Mereka pasti ingin yang TERBAIK.


Setiap penonton mau tayangan yang terbaik. Bukan gosip di setiap saluran. Atau berita kriminal. Atau sinetron dengan 'kemasan' religius yang menyesatkan. Atau iklan, iklan dan iklan, tiap jam, menit dan detik mereka mengganti saluran. Mereka mau tayangan yang mendidik sekaligus menghibur, yang kalau bisa dinikmati oleh seluruh keluarga.


Setiap orang mau pekerjaan yang terbaik untuk mereka, dengan gaji yang terbaik juga, tentunya. Bagi mereka lulusan kedokteran, mau kerja di RS yang bergengsi buat cari nama untuk buka praktek sendiri. Bagi yang lulusan desain grafis, mau kerja di PIXAR. Biar bisa bikin animasi 3D yang canggih yang bisa dilihat semua orang di dunia. Sebenernya mau kerja apa aja, bisa aja. Selama menurut mereka itu yang terbaik.


Setiap klien mau board yang terbaik dari agency-nya. Yang paling outstanding, paling amazing, paling bikin agency melinting. Karena kita semua menginginkan yang TERBAIK. Tapi apakah yang terbaik bagi klien merupakan yang terbaik bagi brand-nya? mungkin saja. Berarti apa yang terbaik menurut agency belum tentu yang terbaik bagi brand-nya? mungkin juga. Mungkin juga sebaliknya.


Menurut klien, iklan yang bisa mendongkrak penjualan ialah yang terbaik (Kalo ngga, ngapain harus buang duit banyak-banyak??). Menurut agency, iklan yang dapat menyampaikan pesan utama dengan baik dan benar ialah yang terbaik.


Yang terbaik bagi klien saja belum tentu sama dengan agency. Bayangkan sulitnya menjadi juri di festival iklan di luar sana. Memilih yang TERBAIK aja susah, apalagi "Best of The Best"?


 


 


-a-


karena yang terbaik buat kamu, belum tentu baik buat saya.

1 komentar:

  1. ada apa ya dengan mahluk yang namanya agency dan mahluk yang namanya client....

    ha ha ha

    korban waktu, beda strategi antara agency dengan client, ide brilian ditendang!! karena bukan ini/itu yang mau dijual

    gubrak!

    -son of mount malang-

    BalasHapus