
epic. colosal. beauty. high tech. art. movie.
Rating: | ★★★★★ |
Category: | Movies |
Genre: | Independent |
Perjuangan menembus hujan badai dan kemacetan Jakarta dimulai malam itu. Perjalanan yang dilakukan demi nonton GLASTONBURY di EX. Saat mobil baru memasuki Sudirman, bensin mobil Diaz udah mulai kedip-kedip. Katanya sih nyampe... Cuma akan lebih tenang kalo kita isi dulu di Sudirman. Apesnya, pom bensin itu malah tutup. Mungkin karena takut kesamber geledek kali ya? Hal ini bikin suasana di mobil makin tegang. Lalu joke-joke tegang pun mulai muncul, mulai dari... Diaz: Gapapa... kalo abis kan gue punya 3 orang yang bisa dorongin. Irfan: Gampang kok, Yaz. Kita tinggal naek busway ke EX... gapapa... Ayu: Jangan-jangan karena ujan badai gini, orang-orang yang di EX males pulang trus pada nonton deh... trus kita gak kebagian tiket deh!
Mereka cuma bisa ketawa miris. Lalu ketegangan dimulai lagi.
Mau kapanpun, yang namanya parkiran EX emang selalu penuh. Makanya strategi kita adalah parkir di Plaza Indonesia. Tapi apa mau dikata, tetep aja penuh!! Senewen, gugup, tegang, panik campur aduk. Parkiran malah macet sementara itu bensin dengan genitnya masih ngedipin kita-kita di dalem mobil. Jangan sekarang... Jangan sekarang... Bisa berabe kalo sampe abis di sini!
Emang parkir di Plaza Indonesia solusi yang bagus (tadinya!), tapi mengingat perjalanan dr PI ke EX agak lumayan jauh ya... gue pikir percuma juga. Apalagi gue harus lari-lari kecil buat nyamain langkahnya Diaz yang lebar-lebar. Kadang dia udah ilang dari penglihatan. Kepanikan memuncak saat kita ngeliat antrian yang puanjaaaaaaaaaaaang, kaya antrian Jurassic Park dulu (inget gak?). Wuah, jiper yang ada. Gue makin sebel waktu liat ternyata temen gue yang bagiin tiketnya.... Kampreeeeet!!! Gue sama sekali gak tau, sial!!
Setengah perjalanan, cowo kribo datang dan berteriak "GLASTONBURY ABIIIIIIIIIIIS!!!!!!" aaaaaaaaaaaaaaaaaarrrggh...
sebel sih ngga, kecewa, banget.
Kita memutuskan untuk mengaktifkan PLAN B, nonton film lain yang FREE malam itu, international shorts dan script development 2005 winners. Harapan kita akan film bagus langsung ronton begitu film pertama diputar. DAMN, JELEK BANGETT!! Gini deh kalo orang-orang sok pinter dan sok tau sok2an nonton JiFFest. Mungkin emang otak kita yang gak mampu... Atau mungkin emang filmnya bapuk?
Dari 7 film pendek yang diputer, cuma 2 yang bagus. Dan itu dalam tahap lumayan dibandingin yang laen. Gue suka banget film claymation Slovakia. Story telling nya bagus banget. Dia kaya dongeng dengan cuma make 1 VO talent untuk semua karakter. keren!!
Yang paling absurd adalah film vampir Indonesia. Sama aja kaya lo nonton film bule tapi tentang pocong, dan lo adalah orang bule-nya. Lo pasti akan bilang..."Hantu kacangan dari mana lagi?" Sumpah aneh dan (sorry to say) jelek banget... mulai dari akting sampe sinematografi. Seperti layaknya film2 Indonesia kebanyakan, kayanya terlalu buru2 dan males ngulik lagi. Jadi seadanya. Dan impresinya jadi kaya sinetron. Padahal ceritanya udah bagus, tp malah dieksekusi kaya sinteron. Sungguh sayang. Yang lebih menyebalkannya lagi adalah studio sebelah dengan hebohnya jedang-jedung di tengah gempita Glastonbury, DAN KITA BISA DENGER!!! Mau ngamuk gak sihh??
Tapi, Death in Jakarta cukup bagus untuk ukuran film dokumenter. Bikin kita melek. Dan bener-bener nyadari ribetnya idup di Jakarta, bahkan sampe mati pun masih ribet. Not to mention, mahal. Emangnya lo pikir kuburan itu gak sewa? Gila, kaya ngontrak rumah booo! Padahal isinya cuma tulang belulang ama tanah doang. Naaah kalo lo suka film horor, lo harus nonton film ini. Karena lo bisa liat mayat-mayat ASLI tanpa make up atau rekayasa apapun. Dari bayi sampe yang udah ngelupas kulitnya, ada. But overall, this one's cool...
Kelar disiksa 2 jam di studio 4, kita musti jalan lagi ke Plaza Indonesia yang udah tutup menuju tempat parkir. Mana pake acara lupa parkir di mana lagi. Perjalanan belum berakhir begitu gue naroh pantat di mobil, karena...
BELOM ISI BENSIN!!! Aaaaaaaaaaaaaaaaaarrrgghhh....
so... this is why I loved Junkie XL so very much...
"I JOINED the Dutch group WEEKEND AT WAIKIKI, which was inspired by TALKING HEADS, YELLO, THE CLASH and PETER GABRIEL. I was sort of a multi-instrumentalist producer, and was able to mix my twin loves of rock and electronics, using a Fairlight computer to produce the 1987 album. WAW toured Russia around the fall of the Iron Curtain - an experience which was amazingly insane - yet in true rock 'n' roll style it wasn't to last, and personal differences brought about about the end. I then formed INDUSTRIAL BAND, NERVE, which was a harder fusion more like DAF and NINE INCH NAILS, and released the 'Cancer of Choice' and 'Blood & Gold' LPs before splitting in 1995.
BY THIS TIME, I had already started to work as a freelance producer, working with bands like SEPULTURA, FEAR FACTORY and DOG EAT DOG. But as my friends continuously remind me, a near-obsessive work ethic drove me close to the edge. The life I was leading as a producer definitely took its toll because of my workload, and I was only sleeping two or three hours a night. That's where the Junkie XL name came from, since my friends always called me Junkie because I spent so much time in the studio.
After a bit of a break and a new outlook, JUNKIE XL WAS BORN IN 1997 with the release of our album, 'SATURDAY NIGHT TEENAGE KICK'. I called myself Junkie XL from the point of view that once you're completely overworked you never want to go there again. The 'XL' stands for '(e)xpanding limits', broadening up your vision. And I found that a decade in studios had given me a huge advantage compared to other dance producers in that I knew how to put layer on top of layer. What was new to me was, 'How do I make a dance track?'
After that, we joined THE PRODIGY for a roller-coaster tour of Germany, conquering international festivals from FUJI ROCK to ROSKILDE and taking on the burgeoning US rave scene. Our second album 'BIG SOUNDS OF THE DRAGS' returned to the psychedelia of the sixties, where we began to minimize the vocals and experiment with guitar effects and delving deeper into dance.
So now we've released the third Junkie XL album, which was created in my Amsterdam studio. The album features a lot of really cool and influential people, and is based around the concept of a virtual pirate radio station. The album features special vocal appearances by artists like SAFFRON, PETER TOSH, GARY NUMAN, DAVE GAHAN, ROBERT SMITH and many more, which really helps with the pirate radio feel. And to top it off, the timing has worked out so weel with the 'Red Pill Blue Pill' remix for The Matrix; I had a blast playing some of these tracks at the Pinkpop Festival on June 9th, and it was great to see so many people understanding and appreciating the set!
Now what I want is for Junkie XL to become a mark of quality when it comes to a certain sound. I feel really comfortable saying I make progressive dance music that can cross over between different genres - and I'm always asking, 'HOW FAR CAN I GO?'
Current new remixes include Britney Spears, Coldplay.... New ads include Xbox 360 and Adidas.... New movies Include Dead or Alive"
and most of all, is the hype that he had always manage to build...
rock on, TOM!!!!!!!!!
Rating: | ★★★★ |
Category: | Movies |
Genre: | Other |
Rating: | ★★★★ |
Category: | Movies |
Genre: | Drama |
Rating: | ★★★★ |
Category: | Books |
Genre: | Romance |
Author: | Josie Lloyd & Emily Reese |
Rating: | ★★★★ |
Category: | Movies |
Genre: | Animation |
Rating: | ★ |
Category: | Books |
Genre: | Romance |
Author: | Jackie Rose |
alkisah, di Negeri Seribu Gong. namanya saja Negeri Seribu Gong, ada ribuan gong di sana. hampir setiap rumah memiliki gong. karena gong dianggap sebagai alat musik suci. hanya digunakan untuk perayaan besar, seperti festival musim panen atau festival tahun baru. tidak ada satu pun gong yang dibunyikan di hari biasa. mereka sangat menjaga kesakralannya.
seorang bocah lelaki meratapi anak anjingnya yang baru lahir. tubuhnya begitu kecil dan gemetaran, darah di tubuhnya dijilati oleh ibunya. si bocah menitikkan air mata. di antara saudara-saudara anjing kecil itu, hanya ia yang tidak mengeluarkan suara. anjing itu bisu. sejak saat itu, si bocah selalu mengajak anjing kecilnya ke mana pun ia pergi. bukan hanya itu, ia juga mengajarkan si anjing untuk bersuara. tapi tidak bisa.
anjing itu pun tumbuh menjadi anjing yang sangat aktif. lebih aktif dari anjing-anjing biasa. dan sangat membantu majikannya. ia membantu majikannya mengangkat beras dagangan ke pasar. juga menggiring domba dari kandang ke bukit, meskipun ia tidak punya suara. ia kini jadi anjing kesayangan semua orang.
suatu hari, tidak ada angin, tidak aja hujan, gong berbunyi. hal ini menggemparkan seisi Negeri Seribu Gong. tidak ada yang boleh membunyikan gong di hari biasa. siapapun yang membunyikan gong ini akan dijatuhi hukuman yang seberat-beratnya.
semua rakyat sibuk mencari datangnya suara gong yang bertubi-tubi itu hingga ke pelosok negeri. hingga akhirnya di perbatasan negeri, si anjing bisu itu ditemukan sedang mengadukan kepalanya ke gong berkali-kali. rakyat yang melihatnya langsung mengangkatnya beramai-ramai. ia diusung hendak dibawa ke kerajaan untuk dihukum. saat rakyat berama-ramai mengusungnya menjauhi perbatasan, seorang rakyat lain berteriak. katanya ia menemukan darah dan sebuah kereta yang terbalik.
si bocah, majikan si anjing, tertimpa kereta. ia tidak bisa bergerak. tubuhnya kejang-kejang. darah di mana-mana. rakyat yang mengusung si anjing itu langsung berusaha mengangkat kereta itu dan membawa si bocah ke tabib.
si bocah kini dalam kondisi kritis. ia kehilangan banyak darah.
si anjing nasibnya kini di ujung tanduk. ia harus menghadapi hukuman mati.
hari berganti hari dan si anak tak kunjung pulih. si anjing tetap bersalah. semua orang menyalahkannya atas kecelakaan itu. terlebih lagi karena ia memukul gong dengan kepalanya. bahkan orang tua si bocah menyerahkannya ke pengawal istana begitu saja. mereka menganggap kecelakaan yang dialami anaknya adalah kesalahan si anjing. padahal tak ada satu pun dari mereka yang berada di sana, menyaksikan kejadiannya. semua hanya asumsi dan persepsi.
si anjing pun semakin dekat dengan hari penghukumannya. ia pun semakin kurus. bukan karena hukuman yang akan dijalani, tapi karena ia tidak diperbolehkan bertemu dengan si bocah. ia tidak tahu keadaan si bocah. setiap kali melihat keluar jeruji jendela, ia berharap sosok mungil itu ada di sana, mengajaknya bermain lagi, seperti dulu. tapi sosok yang ia tunggu tak pernah muncul. ia hanya melihat hari berganti, lagi dan lagi.
hingga suatu hari, saat gong berbunyi, saatnya ia dihukum mati. si anjing dibawa keluar oleh pengawal istana. di halaman istana berkumpul seluruh rakyat ingin menyaksikan saat-saat penting ini.
si anjing digiring ke altar. di sana berdiri pemanah handal Negeri Seribu Gong yang siap melakukan eksekusi. si anjing yang diikat berdiri di depan. ia sudah di dalam bidikan para pemanah. saat itu, dari kejauhan terlihat sosok mungil yang ia nantikan selama ini. si bocah berlari dari arah kerumunan rakyat, menuju altar, menghampirinya. si anjing nampak senang sekali. ia membuka mulutnya lalu mengeluarkan suara untuk pertama kali dalam hidupnya, saat gong-gong berbunyi.
***
di rumah kecil di Negeri Seribu Gong, seorang anak kecil menghembuskan napas terakhirnya, tersenyum.
di atas altar, seekor anjing bisu menggong-gong di tengah bunyi gong, untuk pertama dan terakhir kali dalam hidupnya.
pengen nulis tentang sesuatu yang aku tahu tidak perlu banyak berpikir hanya menulis sesuatu yang akhirnya kuhapus lagi tulisanku tentang sesuatu yang tidak penting just for tha sake of pengen nulis.
Rating: | ★★★★ |
Category: | Movies |
Genre: | Comedy |
Selasa, 18 Juli 2006
2 orang linglung memulai hari libur dengan santai. Masih banyak waktu untuk menghabiskan hari ini. Mereka punya beberapa agenda yang sangat dinanti dan sudah direncanakan sejak malam kemarin. Agenda yang penting, yang bahkan tak ada rencana lain yang dapat menggantikannya. Agenda pertama yang sangat penting ialah nonton DVD. Yang kedua ialah nonton DVD. Dan yang ketiga ialah nonton DVD!
Serentetan daftar film sudah disusun sejak malam. Apapun yang tidak perlu menghabiskan sisa otak yang tidak bekerja untuk bekerja. Pokoknya hari ini adalah hari di mana otak DILARANG KERAS untuk bekerja (Hmm... bukankah tiap hari otak lo gak kerja yah?) (Hush... jangan keras-keras ngomongnya!). Film-film itu adalah film-film picisan yang lebih banyak memaksa mereka untuk tertawa (Kalo ada maknanya, itu bonus!), bukannya memikirkan tentang hidup yang sudah lelah mereka pikirkan setiap harinya. Pokoknya hari ini adalah hari di mana DILARANG KERAS mikirin hidup!
Usai relay-relay panjang film-film ringan itu, mereka pun kembali ke kehidupan mereka yang sesungguhnya. Bahwa mereka masih mencari Mr. Right One dan malah terlibat dengan Mr. Wrong One. Betapa sulitnya mencari tempat persembunyian Mr. Right One dan selalu terhalang oleh Mr. Wrong One. Hingga akhirnya mereka sampai pada kesimpulan di mana Mr. Wrong One is somehow Mr. Right One in disguise. Or Mr. Wrong One IS Mr. Right One. You just have to lived with them and except their weakness, as you loved him this much!
Dan berandai-andailah mereka bahwa Mr. Wrong One bisa berubah seiring dengan berubahnya rambut hitam di rambut. Dan akan menjadi lebih baik bila mereka terus menghujaninya dengan cinta. Ya, CINTA! Itu kalau lelaki tersebut tau apa artinya.
Mereka pun berangan-angan... "Bagaimana bila Mr. Wrong One telah berubah, dan berubah bukan karena aku apalagi bersama aku?" Gigit jarilah mereka. Memang itu menyebalkan, tapi kembali lagi ke pepatah basi yang sampai sekarang masih berusaha mereka patahkan, bahwa "Kalo jodoh gak akan ke mana"!
BAH! Pepatah orang malas!! Pantas Mr. Right One sulit ditemukan, karena ia sibuk menunggu Mrs. Right One untuk datang. Sedangkan Mrs. Right One sibuk mencari Mr. Right One sampe ubanan!!
Akhirnya, mereka sampai pada titik di mana saling menghujat "bodoh" rasanya sudah tidak mempan lagi. Ataupun merujuk pada kisah cinta lalu juga sudah tidak relevan lagi. Mereka sampai pada titik di mana mereka hanya bisa terdiam meratapi nasib, sambil menghela napas panjang... Dan tak berhenti berharap akan perubahan. Karena satu-satunya yang tak pernah berubah ialah perubahan.
***
Lalu, mereka pun mulai memikirkan hidup. Pekerjaan dan keluarga. Betapa tidak betahnya mereka dengan pekerjaan mereka sekarang. Mau mencari yang lain, tapi masih tidak tahu apa yang harus dicari. Begitu muncul satu, ada saja masalahnya. Sepertinya semua pekerjaan sama. Dan hal ini memang hal baru bagi mereka.
Aah... semuanya memang baru dalam hidup mereka. Pengalaman pun sepertinya tak berarti lagi. Selalu ada pengalaman baru, tanpa diikuti dengan hidup yang baru. Apa itu hidup yang baru? Yang pasti bukan hidup seperti ini.
Sebenernya ya yang mereka inginkan ialah sebuah jalan yang pasti. Agar kaki mereka tahu ke mana harus melangkah. Tak perlu mulus, tak perlu lurus. Mungkin mereka harus belajar suatu jurus. Yang bisa menuntun kaki-kaki mereka untuk melangkah ke depan.
Tidak puas. Tidak puas.
Marah. Kesal. Sebal.
Tak ingin di sini. Tapi tak tahu harus ke mana.
Tak tahu harus apa.
Lelah mengikuti kaki yang melangkah tidak jelas.
Mungkin kaki mereka harus diberi kompas. Biar pas. Dan tak hilang arah. (sigh!)
***
2 orang linglung berpisah di persimpangan jalan. Kembali menjalani hidup mereka masing-masing. Bukan hidup baru, hanya hidup mereka. Sampai jumpa besok!
sudahlah
sampai kapan pun kau takkan mengerti apa yang kumau
karena aku pun tak mengerti apa yang kumau
sudahlah
katakan saja apa yang kau mau
karena aku lelah mengatakan apa yang kumau
sudahlah
kulakukan saja apa maumu
karena ku tak tahu lagi apa yang harus kulakukan
sudahlah
katakan apa maumu
dan akan kulakukan untukmu
karena aku pun tak tahu apa yang kumau
bila itu maumu...
sudahlah.
gue mau protes. apakah adil seseorang dinilai berdasarkan nama besar yang ia bawa? dan bila kemampuannya tidak sesuai dengan nama besar itu, maka ia dibilang jelek. emangnya siapa yang nyuruh buat punya ekspektasi sebesar itu. jadi kalo ekspektasi lo terhadap gue besar, itu salah gue? dan kalo ternyata gue gak memenuhi ekspektasinya, gue salah... lahh... kan gue gak pernah nyuruh lo untuk punya ekspektasi sebesar itu...
heran... kerja di bidang komunikasi yang katanya tugasnya membangun persepsi malah jadi salah persepsi sendiri. kalo emang gue jelek, yaaah... itu kan bisa-bisanya gue aja ngejual diri. seperti layaknya lo semua ngejual produk bapuk lo itu ke konsumen.
jadi gue salah?
rumah tua di ujung jalan
di mana rumahmu?
di sana.
di sana mana?
di sana, di ujung jalan.
yang mana?
di sana. di rumah tua di ujung jalan.
itu rumahmu?
bukan. tapi aku tinggal di sana.
rumah tua di ujung jalan.
bahkan lebih tua dari umurku. berdiri kokoh sejak jaman Belanda. memiliki semua arsitektur khas Belanda tempo dulu. dengan segala keabsurdan dan segala misteri di dalamnya. meskipun renovasi sudah dilakukan sana-sini, tetap saja kelihatan betapa tua-nya ia. ia tampak modern dengan desain minimalis tropisnya. tapi tetap saja di dalamnya ia sangatlah tua. aku tahu betapa kokohnya ia. aku bisa lihat betapa tebalnya beton yang memisahkan satu ruangan dengan ruangan yang lain. dan betapa para kuli repot memindahkan pintu jati yang bahkan lebih tebal dari 5 pintu dijadikan satu itu agar tidak mengganggu mobilitas orang-orang di sana. sebenarnya yang mengganggu bukanlah pintu jati itu, ataupun tembok beton yang tebal, tapi sesuatu di dalam rumah itu.
rumah tua di ujung jalan. bukan rumahku tapi aku tinggal di sana. aku tinggal di sana bukan karena itu rumahku. aku tinggal di sana bukan juga karena aku suka. aku tinggal di sana karena hanya di sana aku lama tinggal. hampir setiap hari aku di sana. sepanjang hari aku ada di sana. maka bolehlah aku bilang kalau aku tinggal di sana.
ia memang kokoh. tapi itu sebelum ia mengenal kami.
ia memang kokoh. tapi itu sebelum kami tinggali.
kami pindah ke sana sejak pertengahan tahun lalu. kami sudah banyak mendengar cerita tentang rumah tua ini. kami tetap tidak peduli. atau boleh aku bilang, mereka yang tidak peduli. tapi aku peduli.
karena mereka tidak pernah peduli apa yang kami lalui. mereka tidak pernah melihat apalagi merasakan apa yang kami lalui. karena mereka tidak menghadapi apa yang kami hadapi.
di rumah tua ini pun begitu. seakan ia mendengar keluh kesah kami, ia pun menangis setiap kali hujan turun dan mengamuk setiap kali petir menyambar. mematikan seluruh sistem.
tidak peduli seberapa tebal dinding yang ia punya. rumah tua ini seakan tak ingin menyimpan rahasia sendiri. dinding yang tebal itu pun terasa tipis sekali. kini aku bisa tahu semua. aku tahu rumah tua ini tidak begitu kokoh. aku tahu sistem di dalamnya sama bobroknya dengan moral Pancasila ala Indonesia. aku tahu apa yang seharusnya aku tahu. aku tahu apa yang seharusnya aku tidak tahu. aku tahu terlalu banyak.
bukan. ini bukan salahmu, rumah tuaku.
tidak. aku tidak membencimu.
aku benci keadaan yang ada di dalammu.
aku benci semua kebusukan yang kau perlihatkan kepadaku.
bukan kebusukanmu. aku tahu.
aku hanya berharap aku tidak terlalu banyak tahu.
tapi kau membuatku banyak tahu.
aku ingin berterima kasih padamu. tapi semakin aku ingin berterima kasih padamu, semakin ingin aku meninggalkanmu.
tentu bukan karena kamu.
tapi karena apa yang terjadi di dalammu.
rumah tua di ujung jalan. sudah cukup aku meninggalinya, kini aku ingin meninggalkannya.
Dasar orang marketing biadaaaaab!! Bisa-bisanya mereka ngatur jadwal SALE berbarengan gini. Masa baru gajian duitnya udah abis lagi??
Coba yah... mulai dari 2 minggu lalu (which is gaji baru keluar), ZARA menggelar summer SALE-nya. Yang tadinya cuma mau liat-liat aja, jadi malah beli. Karena, begitu kita menginjakkan kaki di ZARA, langsung dikasih kantong plastik yang guedde buanget buat naro barang-barang belanjaan!! Udah gila yah? Yang ada gue ambil aja semua yang gue pikir lucu, masukin plastik deh. Begitu mau bayar, baru deh disisihin yang menurut "list belanja-yang bahkan not exist" gak perlu, ataupun gak sesuai dengan kantong. Merasa sedikit berdosa, muncullah pembenaran-pembenaran di kepala, seperti "Kapan lagi dapet jaket ZARA murah meriah beginiii??", atau "Emang gue lagi nyari nih baju ini..." Padahal belom tentu butuh! Apalagi dengan hawa-hawa baru gajian, jadi berasa duitnya masih banyak aja. Lupa gitu kalo tagihan udah menggunung.
Minggu berikutnya, klien gue bersama VNC mengadakan SALE!! You know I desperately needing red shoes... So, I spent a whole working day at Senayan City. Berburu sepatu murah sambil berebut dan bersikut-sikutan ria sama ibu-ibu lain yang gila sepatu as well as gila belanja di sana. Belom lagi acara mengantri kasir yang panjangnya bahkan lebih panjang dari ular naga panjangnya bukan kepalang... halah! Bahkan segala acara meeting dipindahkan ke Senayan City. Gila banget gak tuh tim belanja gue?
Bahkan Associate Account Director saya yang notabene bukan shopaholic apalagi pecinta sepatu-sepatu cantik VNC, dia malah memborong 3 pasang sepatu!!! Bayangkan, 3 pasang!! Katanya siiih... "Mumpung murah!". Apa iya? Cuma karena murah trus langsung borong? Mungkin juga karena stress... Saat saya pikir waktu berburu sudah habis, Account Director saya menelpon dan minta nitip sepatu pesta warna item yang modelnya "You know me-laaah." Yang ada saya harus naik lagi ke atas dan berjuang lagi melawan wanita-wanita haus SALE di dalam. Kali ini bahkan lebih parah. Mereka mengamuk dan menghamburkan sepatu di sana-sini. Aku bahkan tidak tahu apa yang kucari. Dengan susah payah aku fokus hanya pada satu sepatu (susah, bo' ngga ngelirik sepatu laen yang 'mungkin' bisa gue beli). Pokoknya aku cuma mau beli sepatu titipan! Saking mengganasnya wanita-wanita di sana, pegawainya sendiri sampai kewalahan. Akhirnya aku harus mencari sendiri sepatu dengan nomor yang kuinginkan di rak-rak. Tapi entah kenapa, aku tidak suka sepatu yang kupegang ini. Jadinya aku mengutus temanku untuk mencari ukuran sepatu model lain yang aku suka (padahal bukan buat gue juga! dasar perfeksionis). Sementara aku harus pasang badan di antrian kasir yang puanjang ituh. Untungnya pas giliran aku untuk bayar, sepatu itu sudah di tanganku. Fiuh... That was close! Kamu tahu? Begitu sampe di kasir, Mba-mba kasirnya nanya, "CUMA SATU, MBA???" MAKSOD LOOOOOOOOOOO???!! (sambil melotot ke mba2nya)
Leganya bisa keluar dari sana, kangen kantor jadinya. Kalo kaya gini kejadiannya, mendingan gue di kantor nulis multiply... d'oh!!
Jumatnya cabut lagi kita ke SALE MNG! Gilaaaaa....!!! Gue nyerah deh, gak tau mau ngomong apalagi di sini... Cuma bisa bilang, God Forgive Me For ShoppiNg!
Rating: | ★★★★ |
Category: | Movies |
Genre: | Action & Adventure |
wiken. wiken. wiken.
hari yang selalu saya tunggu dalam seminggu. setiap hari yang saya lakukan ialah menghitung hari, jam hingga detik hingga wiken itu datang. karena saya hidup hanya untuk wiken. di wiken saya bisa pergi, jalan-jalan sama siapapun yang saya mau. asal tidak pulang cepat. di wiken saya bisa tampil! hinggap dari satu tempat keramaian ke tempat keramaian lainnya, sekaligus fashion show. hihihi. di wiken saya bisa menghabiskan banyak waktu untuk melakukan hal yang gak penting yang tidak bisa saya lakukan di hari biasa.
tapi, sejak piala dunia itu berlangsung, wiken saya terenggut begitu saja. setiap tempat keramaian BENAR-BENAR ramai. bahkan hingga melebihi kapasitasnya.
sebut saja di Citos, Jumat malam. kami yang tidak tahu menahu SCTV akan menayangkan LIVE dari Citos, hanya ingin tempat bersantai-yang bisa duduk-duduk lama sambil komentarin orang-orang sekaligus bisa tampil-tapi yang kami dapat ialah suatu tempat yang penuh sesak, ramainya bukan main! untungnya kami datang agak pagian (ini aja nyari parkirnya susah banget!), sebelum para maniak bola itu datang. mengingat pertandingan Jerman-Argentina yang ditunggu-tunggu mulai pukul 11.00.
kami dengan santainya memilih tempat di depan Coffee Bean yang lumayan dekat dengan layar. tapi sebenernya kami sama sekali tidak berniat nonton! lalu makin malam, makin banyak kumpulan orang-orang berseragam Jerman, Argentina, Jerman, Argentina lagi seliwar-seliwer di depan kita (hmm...seragam bola jadi fashion icon malam itu!). itu masih belum seberapa. kebanyakan dari mereka sampai tarik-tarik kursi ke depan, mencari spot yang paling PW buat nonton. para pelayan kafe-kafe pun ikut sibuk melarang orang duduk di kursi kafe mereka kalo ngga beli dari kafe mereka. aaaaaaaaaaaarggghh... ribet! sekumpulan om-om dan tante-tante di samping kami juga ngga kalah ribet. satu pasang membela argentina dan sepasangnya lagi membela jerman. kayanya mereka sangat fanatik! atau...mereka mau dianggap fanatik? si tante 1 pembela argentina ini ribeeeet banget nyusun2 kursinya dan teman-temannya. juga teriak-teriak kalau ada orang yang menghalangi pandangan mereka. belum lagi sok-sok ikutan seru kalo bola udah mendekati gawang. bisa sampe berdiri-diri dan loncat-loncat loh diaaa... -aduh tante... blow-an rambutnya ntar rusak looh-keluar setelah komentar-kaya ngerti aja siiiih...-
ini pun terjadi hari sabtu nya. kami bener2 ngga tau ada acara nonton bola segala di Oh La La Thamrin. tempat biasa kami saat sudah ngga tau lagi mau ke mana. masih dengan masalah parkir yang juga susah, kami langsung menganga begitu melihat Oh La La yang biasanya masih manusiawi, kini berubah menjadi lautan manusia! saya bahkan ngga bisa lihat meja dan kursi di sana. hanya orang. orang. dan orang. berbagai jenisnya (seperti yang kita semua tahu), dari om-om, tante-tante, india, gay, eksmud, semuanya numplek blek jadi satu. tidak menyisakan satu pun meja untuk kami.
aaaaaaarrrgghhhhhhh... mereka bahkan belom tentu ngerti semuaaaaa!!! gue cuma pengen ngopi, for God's sake!
dengan langkah berat, kami beranjak dari tempat laknat ituh. lalu beralih ke daily bread yang baru buka di belakang pizz hut. emang siih akhirnya kita bisa duduk tenang di sana. tapi memikirkan euforia world cup membuat saya muak. semuanya seakan tidak mau ketinggalan dengan berita terbaru. menyaksikan momen emas yang sebenernya belom tentu emas dengan kepala mereka sendiri. rela menonton di luar meski hanya mendapat secuil dari layar. bahkan menonton berdiri pun mereka rela. yang penting tampil! kayanya yang penting jadinya bukan nonton bolanya, tapi bagaimana mereka bisa tampil membela jagoan mereka di tengah-tengah penonton lainnya. bahkan jagoannya pun bukan indonesia. ck ck... orang indonesia emang noraknya suka bikin pusing!
susaaaaaah deeeeeehhh...
Rating: | ★ |
Category: | Movies |
Genre: | Classics |
Rating: | ★★★ |
Category: | Restaurants |
Cuisine: | Asian |
Location: | TIS Square |
apapun yang saya lakukan selalu kurang. padahal saya tidak melakukan kesalahan. mungkin satu-satunya kesalahan saya ialah terlalu banyak kekurangan.
kurang bagus. kurang banyak. kurang cepat. kurang kreatif. kurang inisiatif. kurang usaha. mungkin juga sebentar lagi jadi kurang ajar.
apapun yang mereka katakan selalu merujuk pada kekurangan saya. padahal mereka yang mau saya bergabung. tentu setelah melihat kelebihan saya. mungkin karena berlebih, satu per satu kelebihan saya pergi. dan meninggalkan hanya kekurangan.
apapun yang saya lakukan memang selalu kurang. apapun yang mereka katakan juga takkan pernah berubah memang. tapi saya berubah.
saya tahu apa kekurangan saya...
mendengarkan omongan mereka tentang kekurangan saya.
Start: | Jul 7, '06 10:00p |
Location: | MBC, Taman Ria Senayan |
Start: | Jul 7, '06 10:00a |
End: | Aug 31, '06 |
Start: | Jul 15, '06 2:00a |
Location: | BSM |
Rating: | ★★★★ |
Category: | Restaurants |
Cuisine: | Other |
Location: | Jl. Benda, Kemang |
Rating: | ★★★★ |
Category: | Movies |
Genre: | Animation |
Rating: | ★★★★ |
Category: | Movies |
Genre: | Animation |
Rating: | ★★★ |
Category: | Other |
Oh just shut up!
the world knows you're a smart ass
a fockin' brilliant think only the best
then just shut up.
you're not the best yet.
cut it out.
your extra work for your so-called-masterpiece
we know you're a smart ass
stop. just stop it.
bring up all your glory
bring down all your enemies
creating a scene
in an unscenery scene
so you can blow yourself up
while you go blow their mind
make them believe
you're a smart ass
makes you relieve
oh-well, don't mind the cynic
they only panic
cheers for Mr. Smart-ass!!
One day. One weird day after my week off. Just got back to the office and surprised with the changes around. One with face peeled of, one new comer, and one with green hair only at the front... Yaicks!!! then accidentally this unwelcomed-yet-well-knowned word slipped through my mouth...out loud.
Inviting this email to show on my email...
From: anonim@macs909.com
Subject: Guk-guk-guk!
Sent: 05/06/2006 9:35
Ayuuu... Gue termasuk pengagum ayu karena solatnya yang selalu konsisten.
Kalau boleh gue kasih saran, kalimat 'anjing' nya tolong dibuang. Diusir
jauh-jauh. Nggak bisa cepat ya pelan-pelan. Boleh ngucapin kalimat anjing
itu, tapi berbisik ya yu. Ini demi kebaikan ayu. Terimakasih."
Whoaaa-kay... I did slipped my tongue. but didn't everybody?? Actually, I don't know what to feel, should I feel mad or should I feel glad.
me? I choose both. But I end up laughing. I never thought that there's still a person like him alive in this cursed world. I think this is ridiculous. We live in this free world. free life. free love. and even free sex. Yet saying this still a taboo for him. What if he ever see couples kiss and make out? Or go to the club and see girls in see through clothes here and there and everywhere. I mean, where have you been in this world, man??
this is not funny. but totally ridiculous.
But I decided to thank him for this. And you know, I've stopped saying it for a whole week (I totally control myself, infront of him). That's when the thank you email came...
ain't life beautiful without that single word???
white tees : Melawai Rp 25.000; modified by me
off white crochet vest: aunty's
stripy skirt : Pasar Senen Rp 5000
yellow necklace: Mom's treasure
green wedges : St. Yves Rp 120.000
the only thing that cost much is my wedges. and I think that's cheap too ;p
Ngga usah munafik. Kita semua pasti mau yang terbaik buat kita. Mulai dari baju yang kita pakai sampai ponsel yang kita gunakan. Bukan hanya tampilan luar yang dicari, tapi juga kualitas. Pasti mau yang terbaik.
Setiap orang tua mau jodoh yang terbaik untuk anaknya. Coba, mana ada orang tua yang mau anaknya menikahi pembunuh berdarah dingin, yang akhir-akhir ini jadi buronan karena memperkosa anak orang? Ngga ada kan? Orang tua pasti mau anaknya menikah dengan orang yang baik, rajin ibadah, sudah mapan (punya penghasilan tetap, mobil tetap, dan rumah tetap), dewasa (???), dan tidak punya track record buruk di Polres.
Setiap pasien di rumah sakit mau perawatan yang terbaik. Bukan jadinya salah diagnosa atau malah jadi korban malpraktek. Setiap pasien menginginkan dokter yang mengerti benar kondisi kesehatan mereka. Itulah yang mereka sebut dokter yang terbaik.
Setiap orang mau pelayanan yang terbaik saat ke restoran mewah di hotel-hotel. Pasti mereka menginginkan makanan datang tidak terlalu lama. Pelayan yang sopan saat melayani. Dan tentu saja menu yang terbaik yang mereka punya. Mana ada yang mau makan di restoran dengan pelayanan buruk apalagi menunya. Mereka pasti ingin yang TERBAIK.
Setiap penonton mau tayangan yang terbaik. Bukan gosip di setiap saluran. Atau berita kriminal. Atau sinetron dengan 'kemasan' religius yang menyesatkan. Atau iklan, iklan dan iklan, tiap jam, menit dan detik mereka mengganti saluran. Mereka mau tayangan yang mendidik sekaligus menghibur, yang kalau bisa dinikmati oleh seluruh keluarga.
Setiap orang mau pekerjaan yang terbaik untuk mereka, dengan gaji yang terbaik juga, tentunya. Bagi mereka lulusan kedokteran, mau kerja di RS yang bergengsi buat cari nama untuk buka praktek sendiri. Bagi yang lulusan desain grafis, mau kerja di PIXAR. Biar bisa bikin animasi 3D yang canggih yang bisa dilihat semua orang di dunia. Sebenernya mau kerja apa aja, bisa aja. Selama menurut mereka itu yang terbaik.
Setiap klien mau board yang terbaik dari agency-nya. Yang paling outstanding, paling amazing, paling bikin agency melinting. Karena kita semua menginginkan yang TERBAIK. Tapi apakah yang terbaik bagi klien merupakan yang terbaik bagi brand-nya? mungkin saja. Berarti apa yang terbaik menurut agency belum tentu yang terbaik bagi brand-nya? mungkin juga. Mungkin juga sebaliknya.
Menurut klien, iklan yang bisa mendongkrak penjualan ialah yang terbaik (Kalo ngga, ngapain harus buang duit banyak-banyak??). Menurut agency, iklan yang dapat menyampaikan pesan utama dengan baik dan benar ialah yang terbaik.
Yang terbaik bagi klien saja belum tentu sama dengan agency. Bayangkan sulitnya menjadi juri di festival iklan di luar sana. Memilih yang TERBAIK aja susah, apalagi "Best of The Best"?
-a-
karena yang terbaik buat kamu, belum tentu baik buat saya.
dia itu baik
dia itu kreatif
dia itu terbuka
dia itu menerima saya
dia itu humble
dia itu banyak membantu saya
tapi dia itu
subyektif
dia itu
gak fokus
dia itu
suka meremehkan
dia itu
egois
dia itu
melakukan kesalahan
tapi dia itu
baik
dia itu kreatif
dia itu terbuka
dia itu menerima saya
dia itu humble
dia itu banyak membantu saya
sebelum dia pergi.
aku ada karena cinta.
karena cinta, aku indah.
tapi cinta (memang) tak selalu indah.
terlalu banyak yang mencintaiku.
ada yang mencintai ideku.
ada yang mencintai eksekusiku.
ada yang mencintai bodycopyku.
kurasa mereka TIDAK mencintaiku
secara utuh.
mereka seakan berlomba
membuatku menjadi
seperti yang mereka mau.
tanpa foto
tanpa bodycopy
tanpa ide dasar
tanpa DIRIKU YANG SEBENARNYA.
karena aku hanya print ad.
hanya billboard.
hanya bridge pannel.
bukan suatu mahakarya
yang berhak dicintai
secara utuh.
-a- yang menangisi kepergian 'aku'
Rating: | ★★★ |
Category: | Other |